Jumat, 14 Maret 2014

Bento berHio-Hio memBongkar Babadotan


Iwan Fals_Andy F Noya
Hari Jumat malam menjadi hari yang dinantikan oleh para penggemar Iwan Fals. Kick Andy, acara talkshow yang dipandu oleh Andy F. Noya, akan menjadi saksi penampilan Iwan Fals, yang sudah lama “dilamar” Bang Andy untuk tampil dalam acaranya. Acara ini ditayangkan di Metro TV pada mulai pukul 22.30 WITA. dan ditayangkan ulang hari Minggu pukul 16.30 WITA. Acara yang diberi judul “Akhirnya Iwan Fals Bicara” tersebut, dibuka oleh Andy F. Noya dan kemudian memanggil Iwan Fals dan disambut oleh semua penonton. Iwan Fals kemudian menyanyikan lagu yang terkenal “Bongkar”, yang diciptakan tahun 1989, yang bercerita tentang beberapa peristiwa menyedihkan, seperti Kedung Ombo, Way Jepara dan Kasus Kacapiring yang akhirnya banyak menuai celaan dari pemerintah Orde Baru.
Lagu-lagu Iwan Fals memang sarat akan kritik-kritik sosial. Iwan Fals yang mengaku tidak mengerti politik malahan banyak mencipta dan menyanyikan lagu-lagu yang berisi kritik-kritik yang ditujukan ke penguasa saat itu. Lagu yang diciptakan baik individu maupun digarap bersama rekan-rekannya muncul dan mengalir begitu saja. Seperti pengakuannya atas lagu “Oemar Bakri” yang semula hendak diberi judul “Abdul Gani”, bahwa makna dari lagu tersebut dianalisis Iwan Fals setelah lagu itu muncul.
Banyak hal yang menarik dari sosok Iwan Fals. Nampaknya patut diberi apresiasi bahwa melalui lagu-lagunya, Iwan Fals yang kebanyakan berisi kritik ke Orde Baru, namun tidak membenci pemimpin negara kala itu, malahan bersyukur dan berterima kasih sebab karena era itulah, Iwan Fals menjadi besar dan muncul lagu-lagu seperti Guru Oemar Bakrie, Wakil Rakyat, Bento, Bongkar dan sebagainya. Meskipun berterima kasih, namun bukan berarti Iwan Fals setuju dengan segala tindakan Orde Baru selama berkuasa.
Saya tidak terlalu “nggathok” lagu-lagu Iwan Fals dan sejarah perjalanan hidupnya. Namun melihat penampilan Babadotan yang digawangi oleh Iwan Fals, Egy dan Gum-Gum Gumilar yang menyanyikan lagu “Gembala Sapi”, saya bisa merasakan aura bahwa kelompok tersebut sangat diperhitungkan kualitasnya, terbukti semua penonton pun terpukau oleh penampilan Babadotan.
Tampil dengan penuh canda tawa dan rileks, Iwan Fals dan Andy F. Noya pun sering membuat penonton tertawa. Seperti ketika Iwan Fals mengatakan sedang membayangkan seandainya rambut Andy direbonding. Atau ketika awal acara, Andy mengatakan bahwa Iwan Fals terlalu sombong karena telah menanti Iwan Fals untuk tampil dalam acaranya sejak 2 tahun yang lalu, bahkan relakan menyambangi rumah Iwan Fals langsung.
Ada banyak hal yang dibongkar pada acara tersebut. Namun satu hal yang membuat saya terkesima adalah kesetiaan dan perjuangan pasangan Iwan dan istrinya beserta dengan keluarganya. Sebuah situasi yang tidak enak apabila salah satu anggota keluarga dengan sangat kritis berekspresi melalui lagu yang berisi kritik-kritik sosial ke penguasa. Tentu, ada banyak ancaman-ancaman yang dihadapi.
Atau ketika Iwan Fals harus kehilangan anaknya yang pertama, Galang Rambu Anarki, di tahun 1997. Sebuah pukulan yang hebat untuk keluarga Iwan Fals karena kehilangan putra sulungnya, selain itu Iwan Fals juga belum sempat menunjukkan “kebesarannya” ke Galang, karena Galang pernah mengatakan bahwa Iwan Fals kecil. Peran seorang istri tidak bisa dilepaskan dari nama besar Iwan Fals.
Semoga kesaksian hidup Iwan Fals bisa memberikan inspirasi kepada semua orang, sebagaimana lagu “HIO” yang dinyanyikan Iwan Fals sambil mengajak Andy F. Noya berjoget dan mengajak para penonton bersorak “Hio, Hio, Hio”, dan beberapa kali kata itu diganti dengan “Andy, Andy, Andy”,  tatkala mengakhiri acara Kick Andy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar